Kamis, 08 April 2010

Tata cara / tuntunan shalat sunnat tahajjud

Petunjuk Cara Mengerjakan Shalat Sunnat Tahajjud
Shalat sunnat tahajjud ialah shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam hari.waktunya sesudah isya’ sampai terbit fajar(jam 19.00-04.00), waktu yang paling utama ialah sepertiga malam yang terakhir(jam 01.00-04.00/sampai menjelang subuh), harus dikerjakan sesudah tidur walaupun hanya tidur sebentar, jika dilakukan sebelum tidur maka tidak termasuk shalat tahajjud, bisa dikerjakan sekurang-kurangnya 2 rakaat atau lebih tak terbatas sesuai keinginan kita, shalat tahajjud merupakan shalat sunnat yang paling utama dari shalat sunnat yang lainnya dan derajatnya paling mendekati shalat fardhu/wajib, dalam suatu hadits disebutkan sebagai berikut,
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, 'Tuhan kita Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun ke langit dunia setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman, 'Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapakah yang mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku lalu Aku ampuni?'".
Tata cara shalat sunnat tahajjud sama dengan tata cara shalat fardhu, hanya lafadz niat yang sedikit berbeda, misalnya seperti lafadz niat shalat subuh maka kata fardhu diganti sunnat dan subuh diganti tahajjudi seperti fardhu subhi diganti sunnatad tahajjudi yaitu:

اُصَلّىِ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى٠اَللّٰهُ اَكْبَرُ

“USHALLI SUNNATAT TAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’ALAA.ALLAAHU AKBAR”.
Artinya:”Saya niat shalat sunnat tahajjud dua rakaat Karena Allah ta’ala. Allah maha besar”.

Setelah shalat baca do’a

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمٰوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ٬وَلَكَ اْلحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمٰوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ٬وَلَكَ اْلحَمْدُنُرُالسَّمٰوَتِ وَاْلاَرْضِ٬وَلَكَ اْلحَمْدُاَنْتَ اْلحَقُّ وَوَعْدُكَ اْلحَقّ وَلِقَاءُكَ اْلحَقّ وَقَوْلُكَ اْلحَقّ وَالْجَنَّةُ حَقّ وَالنَّرُ حَقّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّىاللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقُّ وَالسَّاعَةُ حَقُّ٠اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اٰمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ٬فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَااَخَّرْتُ وَمَااَسْرَرْتُ وَمَااَعْلَنْتُ اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُٶَخِّرُ لاَاِلٰهَ اِلاَّاَنْتَ اَوْلاَاِلٰهَ غَيْرُكَ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللّٰهِ٠

“ALLAAHUMMA LAKALHAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA-WAA-TI WAL ARDHI WA MAN FII-HINNA, WALAKAL HAMDU, LAKA MULKUS SAMAA-WAA-TI WAL ARDHI WA MAN FII-HINNA, WALAKAL HAMDU, ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FII-HINNA, WA LAKAL HAMDU, ANTAL HAQQU, WAWA'DUKAL HAQQU, WALIQAA UKA HAQQUN, WAQAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WAN NAA-RU HAQQUN, WANNABII-YUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAMA HAQQUN, WASSAA'ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AMANTU, WA'ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WABIKA KHAA-SHAMTU, WA ILAIKA HAA-KAMTU, FAGHFIR LII MAA QADDAMTU WAMAA AKHRARTU, WAMAA ASRARTU WAMAA A'LANTU, ANTAL MUQADDIMU WA ANTAL MUAKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, AU LAA ILAAHA GHAIRUKA WA LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH”.
Artinya:”Ya Allah, bagi Mu segala puji, Engkau penegak langit, bumi dan apa yang ada padanya. Bagi-Mulah segala puji, kepunyaan Engkaulah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada padanya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Pemberi cahaya langit dan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu itu benar, bertemu dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu benar, kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mulah saya berserah diri, kepada-Mulah saya beriman, kepada-Mu saya bertawakal. Kepada-Mu saya kembali, kepada-Mu saya mengadu, dan kepada-Mu saya berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian, yang saya sembunyikan dan yang terang-terangan, dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, tidak ada tuhan melainkan Engkau, atau tiada tuhan selain Engkau, dan tiada daya kekuatan kecuali kekuatan Allah”.

Dianjurkan untuk menambah do’a untuk kebaikan diri sendiri seperti berikut:
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِي اْلاٰخِرَةِحَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ

“RABBANAA AATINAA FIDDUN-YAA KHASANAH WA FIL AAKHIRATI KHASANATAW WA QINAA ADZABANNAR”.
Artinya:”Ya Allah tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka”.

Dianjurkan setelah do’a perbanyaklah baca istighfar kemudian baca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas, serta ayat kursi lalu pergi tidur kembali.

tata cara shalat dluha

Petunjuk Cara Mengerjakan Shalat Sunnat Dluha
Shalat sunnat dluha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik(matahari naik kira kira 7 hasta dari permukaan bumi, jam 8-10 pagi)tata cara shalat sunnat dluha sama dengan tata cara shalat fardhu, hanya lafadz niat yang sedikit berbeda, misalnya seperti lafadz niat shalat subuh maka kata fardhu diganti sunnat dan subuh diganti dluha seperti fardhu subhi diganti sunnatad dluha yaitu:

اُصَلّىِ سُنَّةَ الضُّحٰى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى٠اَللّٰهُ اَكْبَرُ

“USHALLI SUNNATADL DLUHA RAK’ATAINI LILLAAHI TA’ALAA.ALLAAHU AKBAR”.
Artinya:”Saya niat shalat sunnat dluha dua rakaat Karena Allah ta’ala. Allah maha besar”.
shalat sunnat dluha bisa dikerjakan sekurang-kurangnya 2 rakaat atau lebih, maksimal 8 rakaat, pada rakaat pertama setelah membaca surat Al-fatihah dianjurkan membaca surat As-syamsu dan pada rakaat kedua surat Adh-dluha, atau surat apa saja yang anda hafal, setelah shalat dluha dianjurkan membaca do’a berikut:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَا ءُ كَ وَالْبَهَاءَبَهَآءُ كَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ ٠
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِىفِىالسَّمَآءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِىاْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًافَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًافَطَهِّرْهُ
وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ ٠ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآاٰتَيْتَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ٠

“ALLAAHUMMA INNADL DLUHAA-A DLUHAA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAA-LUKA, WAL QUWWATA QUWATUKA, WALQUDRATA QUDRATUKA WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALAAHUMMA IN KAA NA RIZQII FIS SAMAA-I FA ANZILHU, WA IN KAANA FIL ARDLI FA-AKHRIJHU, WA IN KAA NA MUASY SYARAN FAYASSIRHU, WA IN KAA NA HARAAMAN FATHAHHIRHU.
WA IN KAA NA BA-IIDAN FAQARRIBHU, BIHAQQI DLUHAA-IKA, WA BAHAA-IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA WAQUDRATIKA, AATINII MA ATAITA IBAADIKASH SHAALIHIIN.”
Artinya : “Ya Allah bahwasanya waktu dluha ini ialah waktu dluhaMu, dan kecantikan itu ialah kecantikanMu, dan keindahan itu ialah keindahanMu, dan kekuatan itu ialah kekuatanMu, dan kekuasaan itu ialah kekuasaanMu, dan perlindungan itu ialah perlindunganMu.
Ya Allah jika rizqiku diatas langit maka turunkanlah, dan jika di dalam bumi maka keluarkanlah, dan jika sukar maka mudahkanlah, dan jika haram maka sucikanlah,
dan jika jauh maka dekatkanlah. Atas berkat waktu dluhaMu, serta kecantikanMu, serta keindahanMu, serta kekuatanMu, serta kekuasaanMu. Limpahkanlah kepada kami segala apa yang telah engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh”.